Pattimura, yang lahir dengan nama asli Thomas Matulessia pada tahun 1783 di Negeri Haria Pulau Saparua, sangat terkenal dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Bagi masyarakat Maluku dan juga Indonesia, ia merupakan simbol perlawanan rakyat tertindas kepada penjajahnya.
Ternyata Pattimura sampai detik-detik wafatnya di tiang gantungan, 16 Desember 1817, tercatat sebagai laki-laki yang tidak atau belum beristeri. Namun demikian dalam catatan sejarah ternyata ia berpacaran dengan seorang wanita indo, yang bernama Elisabeth Gassir.
Diperkirakan pertemuan keduanya untuk pertama kalinya berlangsung pada tahun 1810, saat Thomas masih atau baru masuk dalam dinas ketenteraan Inggirs. Sementara itu Elisabeth berstatus sebagai isteri dari Eliza Titaley. Elisabeth dan Eliza berpisah secara terpaksa karena Eliza yang serdadu Belanda (sebelum Inggris datang di Maluku), ditugaskan ke Jawa. Hubungan mereka terputus karena angkatan laut Inggris memblokade laut sehingga memutuskan hubungan Jawa dengan Ambon.
Perkenalan Elisabeth dengan Thomas terjadi saat Elisabeth menjadi pembantu rumah tangga pada keluarga White, syahbandar Inggris di Ambon. Keduanya rupanya jatuh cinta dan terjadilah percintaan di antara keduanya tanpa ada ikatan perkawinan.
Selama Thomas berjuang, Elisabeth berada di Pulau Saparua dan tinggal pada keluarga Raja Titaley. Mereka tidak bisa menikah karena Elisabeth masih terikat perkawinan dengan Eliza Titaley yang tidak ketahuan hidup dan matinya sebagai serdadu Belanda di Jawa.
Diberitakan bahwa pada masa-masa permulaan pergolakan tahun 1817, Elisabeth yang membenci Belanda sering mendesak Thomas untuk mengangkat senjata karena bencinya kepada Belanda. Kerap kali pula Elisabeth mendampingi Thomas di front terdepan.
Dalam ketegangan perang pun sering terlihat Thomas – yang dikenal sangat keras hatinya - mencari ketenangan pada Elisabeth. Namun tetap saja hubungan itu tidak bisa meningkat menjadi perkawinan karena status Elisabeth masih terikat perkawinan.
Sesungguhnya banyak orang tua yang menginginkan anak gadisnya dinikahi Thomas. Namun rupanya Thomas tidak berminat. Mungkin karena cintanya sudah demikian mendalam pada Elisabeth.
Setelah Thomas Matulessia, ditangkap dan kemudian dihukum di tiang gantungan, tidak ada berita tentang nasib Elisabeth. Itulah kisah singkat tentang perempuan yang pernah mengisi sisi hidup Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura.
Hikmah yang dapat ditarik dari kisah mengenai Elisabeth Gassier ini antara lain adalah :
- Segarang-garangnya Pattimura, ia tetap memerlukan tempat untuk mencurahkan segenap gundah gulana hatinya. Rupanya Elizabeth Grassierlah yang menjadi wanita tempat Pattimura bisa melakukan hal itu.
- Elizabeth Grassier tidak bisa menikah dengan Pattimura karena sttausnya masih menjadi isteri orang walaupun suaminya itu tidak ada kabarnya atau hilang. Adat atau tradisi rupanya sangat membatasi kelanjutan cintanya untuk menjadi perkawinan.
Sumber :
- Nanulaita, 1985. Kapitan Pattimura. Depdikbud Jakarta